Senin, 24 September 2012

ANDI LAU : Antara Dilema dan Galau Untuk Gelora Rosada

MENJELANG Rampungnya pembangunan Stadion Utama Sepakbola (SUS) Gedebage, yang rencananya akan di resmikan pada tanggal 31 Desember 2012, Minggu ini pecinta sepakbola, warga Kota Bandung dan warga Indonesia yang suka sepakbola yang di kejutkan dengan pemberitaan terkait rencanna pemberian nama stadion SUS Gedebage yang biaya pembangunanya kurang lebih mencapai Rp 500 miliar yang di ambil dari dana APBD Pemkot Bandung.

Opini rencana penamaan SUS Gedebage menjadi Gelora Rosada, di lontarkan, Ketua DPRD kota Bandung, Erwan Setiawan yang mengaku memiliki banyak masukan dari LSM, tokoh Masyarkat dan unsur Muspida untuk memberikan nama Stadion pertama bertaraf Internasional di Jawa Barat tersebut dengan nama Gelora Rosada sebagai bentuk penghargaan kepada walikota Bandung Dada Rosada sebagai inisiator pembangunanya
Cerita ini sungguh menjadi sangat tidak lucu, bukan maksud mengecilkan peran besar, Dada Rosada sebagai tokoh utama yang memprakarsai pembangunan SUS Gedebage, tapi karena masih banyak hal lain yang lebih pantas dan bisa di terima masyarakat bila penamaan stadion yang awal akan di berinama West Java Stadium, tapi mungkin karena biaya tambahan dari Pemprov Jabar hanya bisa cair sebesar Rp 100 Miliar, masilah kurang usulan nama tersebut menjadi lenyap begitu saja…
Tapi disini poin penting untuk penamaan sebuah nama bangunan tentu tidaklah sesederhana itu, karena banyak aspek yang harus di libatkan, karena sepanjang sejarah penamaan stadion-stadion baik yang bertaraf nasional ataupun Internasional di Indonesia biasa memakai nama Pahlawan Nasional yang identik dengan kota tersebut, seperti hal Stadion Megah di Surabaya yang mengunakan nama Gelora Bung Tomo, karena seperti kita tau, Bung Tomo adalah seorang pahlawan nasional yang jasanya sangat besar untuk kota Surabaya dan kemerdekaan Indonesia, makanya sudah selayaknya lah nama beliau di gunakan untuk nama stadion kebanggaan arek Suroboyo, begitu juga dengan stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Gubernur Sumatra Selatan Syahrial Oesman waktu itu cukup berperan besar atas pembangunan salah satu stadion bertaraf Internasional tersebut, tapi Pemprov Sumsel lebih mengutamakan nilai budaya yang tinggi terkait kemasyuran kerajaan Sriwijaya.
Atau mungkin bisa jadi inspirasi penamaan gelora Rosada ini di dapat dari nama Stadion Utama Sepakbola Gelora Bung Karno (SUGBK), dan sebagai pencetus pembangunan SUGBK di sini Bung Karno tidak merasa menjadi orang yang paling berjasa dengan pembangunan ini, malah beliau memberi nama stadion tersebut dengan nama Stadion Utama Senayan, jauh banget kan dari sikap narsis Pejabat zaman sekarang, dan di gantinya nama Stadion Utama Senayan menjadi Stadion utama Gelora Bung Karno baru terjadi setelah beliau wafat sebagai bentuk penghormatan kepada beliau sebagai Bapak Bangsa.
Tapi Kembali kepada rencana penamaan SUS Gedebage menjadi Gelora Rosada, mungkin Pemkot dan DPRD Kota Bandung bisa meniru klub Sepakbola Eropa seperti Arsenal di Inggris dan Bayer Munchen Jerman setelah membangun stadion baru sebagai homebasenya, nama stadion mereka menjadi ladang baru untuk mendapatkan pemasukan dengan menjual nama Stadion kepada Sponsor dengan nilai yang cukup tinggi, seperti perusahaan penerbangan Emirates yang berhasil membeli nama Stadion kandang The Gunners menjadi Emirates Stadium dengan durasi kontrak 15 tahun, begitu juga dengan klub kaya Jerman Bayer Munchen FC yang berhasil menggaet perusahan perusahaan finansial The Allianz dengan membayar hak sponsor dan berhak menjadi nama stadion untuk jangka waktu 30 tahun dengan nilai yang cukup besar, kontrak yang lumayan besar ini bisa menutupi biaya pembangunan stadion dengan buget yang selangit tersebut.
Hal ini, mungkin bisa menjadi masukan kalau memang para penggiat perencanan penamaan SUS Gedebage sudah mentok untuk mencari nama yang pas, meski mencari sponsor ini tidaklah gampang, tapi dengan berkembangnya dunia periklanan di Indonesia, saya pikit ini tidak akan jadi masalah apalagi untuk kandang klub sebesar Persib yang memiliki jumlah bobotoh yang banyak, selain itu stadion ini bisa saja nantinya tidak hanya di gunakan untuk kegiatan olahraga saja, karena untuk kegiatan entertain seperti konser musik stadion ini pun pasti akan menjadi primadona baru di kota Bandung.
Dan Sebagai bentuk penghargaan kepada Walikota Bandung Dada Rosada yang sangat berjasa besar atas pembangunan SUS Gedebage, saya lebih setuju nama Rosada di gunakan untuk salah satu tribun di dalam stadion, atau salah satu kawasan yang ada di dalam stadion, karena itu mungkin menurut saya masih terlihat wajar….
Meski Pujangga asal Inggris William Shakespeare pernah berkata “Apalah Arti Sebuah Nama”…… Tapi bagi kita dan bobotoh khususnya, untuk sebuah nama yang akan di sematkan kedalam Stadion sebagai simbol kebanggan Persib Bandung tentulah sangat penting,. Dan stadion yang disebut-sebut sebagai “Old Traffordnya” Indonesia dengan fasilitas super mewah ini tentu YANG TERPENTING SETELAH NAMA STADION INI ADALAH MAINTENANCE ATAU PERAWATAN STADION INI NANTI NYA, karena ini pastinya sangat membutuhkan biaya yang lumayan Juga…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar